Vance Serang Catatan Militer Walz, Menghindari Kewajiban?
Vance Slams Walz Military Record, Avoiding Duty?
Kandidat Gubernur Republik, Scott Jensen dan mantan anggota Kongres, Dr. Scott Vance, telah gencar menyerang Gubernur DFL Tim Walz mengenai catatan militernya, mempertanyakan apakah Walz menghindari tugas militer. Kritik ini muncul di tengah kampanye Gubernur Minnesota yang memanas menjelang pemilihan umum pada November mendatang.
Vance, yang pernah bertugas di Angkatan Laut AS selama Perang Teluk, telah secara terbuka mempertanyakan keputusan Walz untuk bergabung dengan Garda Nasional daripada bertugas aktif di militer. Vance menyatakan bahwa Walz menggunakan Garda Nasional sebagai cara untuk menghindari tugas yang sebenarnya, meragukan dedikasinya untuk melayani negara.
"Walz memilih untuk bergabung dengan Garda Nasional, yang secara efektif membuatnya bebas dari kewajiban militer," kata Vance dalam sebuah pernyataan. "Dia memilih untuk menghindari tugas yang sebenarnya, dan itu mempertanyakan komitmennya kepada negara ini."
Kritik ini mendapat tanggapan langsung dari tim kampanye Walz. Juru bicara kampanye Walz, Stephen Schulte, membantah klaim Vance, dengan mengatakan bahwa Walz dengan bangga melayani negara di Garda Nasional.
"Tim Walz dengan bangga bertugas di Garda Nasional selama lebih dari dua dekade," kata Schulte. "Dia telah melayani negara dengan hormat dan dedikasinya tidak perlu dipertanyakan."
Walz, seorang veteran Perang Teluk, memang bergabung dengan Garda Nasional Minnesota setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya. Dia bertugas selama lebih dari 20 tahun, termasuk saat melakukan tugas di Irak.
Walaupun kritik Vance mengenai catatan militer Walz mungkin menarik perhatian media, belum jelas dampaknya terhadap pemilihan umum. Beberapa pakar politik menilai bahwa kritik ini mungkin tidak akan berdampak signifikan pada pemilih, namun dapat menjadi isu yang diangkat selama debat.
Dampak pada Pemilihan Umum
Kritik Vance terhadap catatan militer Walz menunjukkan strategi kampanye yang lebih agresif yang bertujuan untuk mempertanyakan kepemimpinan Walz. Menyerang catatan militer seseorang biasanya dianggap sebagai taktik yang sensitif, namun Vance tampaknya ingin mengambil risiko untuk mendapatkan dukungan pemilih.
Apakah kritik ini akan berhasil atau tidak akan terungkap dalam beberapa bulan mendatang. Pemilih akan menilai apakah kritik Vance tersebut masuk akal, dan apakah hal itu mempengaruhi persepsi mereka tentang Walz sebagai pemimpin.
Debat tentang catatan militer Walz dapat menjadi isu penting dalam pemilihan umum mendatang, terutama bagi pemilih yang peduli dengan pengalaman dan dedikasi calon gubernur dalam melayani negara. Sisa kampanye akan menentukan apakah serangan Vance ini akan menjadi faktor penentu bagi pemilih Minnesota.