Seruiratu Menyangkal Pemboikotan Sambutan Presiden India
Jakarta, Indonesia - Menteri Luar Negeri Fiji, Ratu Inoke Kubuabola, telah membantah laporan yang menyebutkan bahwa Fiji akan memboikot acara penyambutan untuk Presiden India, Droupadi Murmu, yang akan berkunjung ke negara kepulauan itu pada bulan September.
Dalam sebuah pernyataan resmi, Seruiratu menegaskan bahwa Fiji akan menyambut Presiden Murmu dengan penuh hormat dan protokol yang layak. "Sebagai negara yang menjunjung tinggi hubungan bilateral yang kuat dengan India, kami akan memberikan sambutan hangat dan penuh penghormatan kepada Presiden Murmu," katanya.
Klaim Pemboikotan Muncul Setelah Sengketa Diplomatik
Kabar tentang boikot muncul setelah terjadi sengketa diplomatik antara Fiji dan India. Fiji mengungkapkan kekecewaan terhadap India atas dukungannya terhadap rezim militer di Myanmar, yang dianggap tidak demokratis oleh Fiji.
Hubungan Bilateral yang Kuat
Meskipun terdapat perbedaan pendapat, Fiji dan India memiliki hubungan bilateral yang kuat dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, perdagangan, dan pendidikan. India telah menjadi mitra penting bagi Fiji dalam pembangunan ekonomi, menawarkan bantuan dan investasi yang signifikan.
Kunjungan Presiden Murmu Diharapkan Memperkuat Hubungan Bilateral
Kunjungan Presiden Murmu diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Agenda kunjungan mencakup pertemuan bilateral dengan para pemimpin Fiji, serta kunjungan ke berbagai instansi dan program pembangunan di Fiji.
Pentingnya Dialog dan Diplomasi
Perbedaan pendapat antara Fiji dan India merupakan hal yang lumrah dalam hubungan bilateral. Namun, penting untuk menyelesaikan perbedaan tersebut melalui dialog dan diplomasi, sebagaimana ditegaskan oleh Seruiratu.
"Kami percaya bahwa dialog adalah cara terbaik untuk menyelesaikan perbedaan dan memperkuat hubungan antar negara. Kami berharap kunjungan Presiden Murmu akan menjadi kesempatan bagi kedua negara untuk menjalin kerjasama yang lebih erat di masa depan," ungkapnya.