Qantas Memotong Gaji Mantan CEO Joyce Sebesar $9,3 Juta
Qantas Airways telah memangkas gaji mantan CEO Alan Joyce sebesar $9,3 juta, setelah dia mengundurkan diri di tengah kontroversi terkait dengan kenaikan harga tiket dan layanan pelanggan yang buruk.
Pengumuman ini dibuat pada hari Kamis oleh Qantas, yang mengungkapkan bahwa Joyce hanya akan menerima kompensasi sebesar $200.000, bukan $9,5 juta yang awalnya direncanakan. Keputusan ini dibuat oleh komite remunerasi Qantas, yang berpendapat bahwa pembayaran yang lebih kecil sesuai dengan kinerja Joyce selama masa jabatannya yang dipenuhi kontroversi.
Joyce Mengundurkan Diri di Tengah Kontroversi
Joyce mengundurkan diri pada bulan Juli setelah menghadapi tekanan yang meningkat dari publik dan politisi atas praktik bisnis Qantas yang tidak memuaskan. Ini termasuk kenaikan harga tiket yang signifikan, pembatalan penerbangan dan penundaan yang sering, dan layanan pelanggan yang buruk. Penyelidikan parlemen terhadap Qantas menemukan bahwa maskapai itu telah "mencari keuntungan dengan mengorbankan pelanggan" dan melakukan "praktik bisnis yang tidak bertanggung jawab."
Qantas Meminta Maaf dan Menjanjikan Perbaikan
Setelah pengunduran diri Joyce, Qantas telah meminta maaf atas perilaku masa lalunya dan berjanji untuk memperbaiki layanan pelanggan dan meningkatkan kinerja operasinya. Maskapai itu telah mengumumkan serangkaian langkah-langkah untuk mencapai tujuan ini, termasuk perekrutan lebih banyak staf, peningkatan investasi dalam teknologi, dan komitmen untuk meningkatkan komunikasi dengan pelanggan.
Pemotongan Gaji Menunjukkan Tekanan Publik
Pemotongan gaji Joyce menunjukkan tekanan publik yang kuat terhadap Qantas untuk bertanggung jawab atas perilaku masa lalunya. Keputusan komite remunerasi untuk memangkas gaji Joyce secara signifikan menunjukkan bahwa mereka mengakui kekecewaan publik dengan kinerja mantan CEO.
Masa Depan Qantas
Ke depan, Qantas akan menghadapi tantangan untuk membangun kembali reputasinya dan membangun kembali kepercayaan pelanggan. Maskapai tersebut harus terus berinvestasi dalam layanan pelanggan dan kinerja operasionalnya untuk memastikan bahwa ia dapat bersaing secara efektif dalam industri penerbangan yang kompetitif.
Kesimpulan
Pemotongan gaji Alan Joyce sebesar $9,3 juta oleh Qantas adalah bukti tekanan publik yang kuat terhadap maskapai tersebut untuk bertanggung jawab atas perilaku masa lalunya. Langkah ini menunjukkan komitmen Qantas untuk memperbaiki layanan pelanggan dan meningkatkan operasinya. Namun, tetap menjadi pertanyaan apakah langkah-langkah ini cukup untuk membangun kembali kepercayaan pelanggan dan mengembalikan reputasi maskapai tersebut.
