Qantas Potong Gaji Mantan CEO Alan Joyce di Tahun 2023
Qantas Airways telah memutuskan untuk memangkas gaji mantan CEO Alan Joyce di tahun 2023, menyusul kontroversi terkait kinerja perusahaan dan penolakan terhadap kenaikan gaji eksekutif. Keputusan ini diambil setelah serangkaian kritik keras dari para pemegang saham dan publik atas kinerja Qantas yang buruk, yang ditandai dengan pembatalan penerbangan massal, penundaan, dan layanan pelanggan yang buruk.
Penolakan Terhadap Kenaikan Gaji
Pada bulan September 2023, Qantas mengumumkan rencana untuk menaikkan gaji Joyce dan eksekutif senior lainnya. Namun, proposal ini langsung disambut dengan penolakan keras dari para pemegang saham, serikat pekerja, dan masyarakat umum. Mereka menganggap kenaikan gaji ini tidak pantas mengingat kinerja perusahaan yang buruk dan keuntungan besar yang diperoleh Qantas dalam beberapa tahun terakhir.
Sebagai respon atas penolakan tersebut, Qantas akhirnya membatalkan rencana kenaikan gaji dan menunjuk Vanessa Hudson sebagai CEO baru. Hudson, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala Qantas Loyalty, diharapkan dapat membawa perubahan dan perbaikan di dalam perusahaan.
Pengaruh Keputusan Terhadap Joyce
Meskipun Qantas telah memutuskan untuk memangkas gaji Joyce di tahun 2023, belum ada informasi pasti mengenai besaran pemotongan tersebut. Namun, keputusan ini menunjukkan bahwa Qantas tengah berupaya untuk memperbaiki citra perusahaan dan membangun kembali kepercayaan publik.
Dampak Kontroversi Terhadap Qantas
Kontroversi yang melanda Qantas telah berdampak negatif terhadap citra perusahaan. Pemesanan tiket penerbangan menurun, dan Qantas menghadapi kritikan tajam dari berbagai pihak. Keputusan Qantas untuk memangkas gaji Joyce dan menunjuk CEO baru diharapkan dapat membantu meredam kontroversi dan mengembalikan kepercayaan publik terhadap perusahaan.
Refleksi dan Pelajaran
Kasus Qantas ini memberikan pelajaran penting bagi para pemimpin perusahaan untuk selalu mempertimbangkan kinerja perusahaan dan kondisi ekonomi sebelum menaikkan gaji eksekutif. Transparansi dan komunikasi yang baik dengan para pemegang saham juga menjadi faktor penting dalam membangun kepercayaan dan menghindari kontroversi.
Kata Kunci: Qantas, Alan Joyce, Vanessa Hudson, Gaji, Kontroversi, Kenaikan Gaji, CEO, Performance, Airline, Australia, Public Opinion, Kritik