Qantas Board Mengurangi Gaji Joyce Setelah Kritik Keras
Qantas Airways menjadi sorotan publik setelah CEO mereka, Alan Joyce, mendapatkan bonus sebesar $20 juta meskipun perusahaan mengalami kerugian besar dan pemotongan gaji untuk karyawan. Hal ini memicu kritik keras dari publik, politikus, dan bahkan karyawan Qantas sendiri.
Sebagai tanggapan atas kecaman tersebut, dewan direksi Qantas telah memutuskan untuk mengurangi bonus Joyce secara signifikan. Jumlah yang pasti dari pengurangan ini belum dipublikasikan, tetapi dikabarkan jumlahnya mencapai puluhan juta dolar.
Kritik Publik yang Keras
Kritikan terhadap Qantas dan Joyce mencapai puncaknya setelah berita tentang bonus Joyce muncul di media. Publik mengecam tindakan Qantas yang dianggap tidak adil dan tidak sensitif terhadap kondisi saat ini.
- Karyawan Qantas sendiri merasa kecewa dengan bonus Joyce, yang mereka pandang sebagai ketidakadilan mengingat mereka sendiri mengalami pemotongan gaji dan pengurangan jam kerja.
- Politikus juga mengutuk tindakan Qantas, dengan sebagian dari mereka bahkan meminta agar Joyce mundur dari posisinya.
- Para pakar industri penerbangan menyorot ketidaksesuaian bonus Joyce dengan kinerja Qantas yang buruk dalam beberapa tahun terakhir.
Dampak Pengurangan Gaji Joyce
Pengurangan gaji Joyce adalah sinyal kuat bahwa dewan direksi Qantas mendengar suara kritik publik. Tindakan ini dapat diartikan sebagai upaya untuk memperbaiki reputasi Qantas yang rusak akibat skandal bonus Joyce.
Meskipun demikian, pertanyaan mengenai apakah langkah ini cukup untuk memulihkan kepercayaan publik tetap menjadi tanda tanya.
Apa Saja yang Terjadi Selanjutnya?
- Masa depan Alan Joyce masih belum jelas. Kritik publik yang kuat terhadapnya mungkin akan memaksanya untuk mengundurkan diri dari jabatan CEO.
- Dewan direksi Qantas juga menghadapi pertanyaan mengenai tanggung jawab mereka dalam masalah ini. Apakah mereka akan melakukan perubahan internal untuk mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan?
- Qantas sendiri perlu bekerja keras untuk membangun kembali kepercayaan publik yang hilang. Merekalah yang harus menanggung beban berat atas tindakan mereka yang tidak bijak.
Skandal bonus Joyce adalah bukti bahwa perusahaan harus lebih transparan dan bertanggung jawab dalam hal kompensasi eksekutif. Public pressure dapat menjadi alat yang ampuh untuk mendorong perubahan dalam dunia bisnis, seperti yang ditunjukkan dalam kasus Qantas.