Dewan Qantas Akui Kesalahan, Gaji Alan Joyce Dipotong
Dewan Qantas telah mengakui kesalahan dalam manajemen dan budaya perusahaan, sekaligus memutuskan untuk memangkas gaji CEO Alan Joyce. Langkah ini diambil setelah gelombang kritik atas kinerja Qantas yang buruk dan perlakuan terhadap pelanggan.
Kontroversi dan Kesalahan Manajemen
Dalam beberapa bulan terakhir, Qantas telah menjadi sasaran kritik yang tak henti-hentinya. Mulai dari pembatalan penerbangan dan penundaan yang meluas hingga harga tiket pesawat yang mahal, hingga penanganan yang buruk terhadap pelanggan. Puncaknya adalah laporan bahwa CEO Alan Joyce telah menerima bonus jutaan dolar meskipun kinerja perusahaan buruk.
Kekecewaan publik dan kritik dari anggota parlemen pun meluap. Hal ini akhirnya memaksa Dewan Qantas untuk melakukan investigasi internal yang dipimpin oleh seorang mantan hakim Mahkamah Agung, David Jackson.
Hasil Investigasi dan Aksi Dewan
Investigasi Jackson menemukan bahwa Qantas memiliki budaya yang "terlalu fokus pada keuntungan" dan "kurang memperhatikan pelanggan". Laporan tersebut juga mengkritik beberapa keputusan manajemen, termasuk penundaan pemulihan pasca-pandemi dan investasi dalam teknologi yang tidak memadai.
Sebagai respons atas temuan investigasi, Dewan Qantas mengambil beberapa langkah, antara lain:
- Memotong gaji Alan Joyce sebesar 25%. Joyce juga diwajibkan untuk mengembalikan bagian bonusnya yang terkait dengan kinerja perusahaan tahun lalu.
- Menetapkan serangkaian langkah untuk memperbaiki budaya dan layanan perusahaan. Hal ini termasuk meningkatkan pelatihan karyawan dan pengadaan teknologi baru untuk meningkatkan pelayanan pelanggan.
- Menunjuk direktur independen baru untuk mengawasi perbaikan.
Tanggapan Masyarakat dan Masa Depan Qantas
Pengakuan kesalahan dan langkah yang diambil oleh Dewan Qantas telah mendapat sambutan positif dari banyak pihak. Namun, masih banyak yang skeptis dan menunggu bukti nyata perbaikan.
Bagi Qantas, tantangan ke depan adalah membuktikan komitmen mereka terhadap perubahan. Mereka harus menunjukkan bahwa mereka serius dalam memperbaiki budaya perusahaan dan meningkatkan layanan kepada pelanggan. Kegagalan untuk melakukannya bisa berakibat fatal bagi reputasi dan kelangsungan hidup perusahaan di masa depan.
Simak juga:
- Kinerja buruk Qantas berdampak pada kepercayaan publik.
- Penurunan kinerja Qantas berpotensi merugikan ekonomi Australia.
- Langkah Dewan Qantas merupakan sinyal positif bagi pelanggan.
Pastikan untuk tetap mengikuti perkembangan terbaru tentang Qantas dan upaya mereka untuk mengatasi masalah yang dihadapi.